Lama Baca 4 Menit

Terlepas dari Perang Dagang, China Masih Jadi Penyedia Teratas Produk Medis AS

22 March 2021, 10:11 WIB

Terlepas dari Perang Dagang, China Masih Jadi Penyedia Teratas Produk Medis AS-Image-1

Ilustrasi Pabrik Produk Medis di Tiongkok - Image from REUTERS/Aly Song

Bolong.id - Meskipun Amerika Serikat melancarkan perang dagang melawan Tiongkok di bawah mantan presiden AS Donald Trump, negara itu masih mengandalkan produk buatan Tiongkok untuk melawan COVID-19. 

Dilansir dari CGTN pada Sabtu (20/3/2021) pabrikan milik Tiongkok telah menjadi sumber stabilitas produk medis berkualitas tinggi di tengah pandemi.

Di sebuah pabrik yang terletak di Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan di Tiongkok barat daya, orang-orang bekerja keras untuk memproduksi jarum suntik dan sebagian besar produk dijadwalkan untuk diekspor ke AS, seiring negara tersebut meningkatkan kampanye vaksinasi untuk memerangi COVID-19. 

Seorang eksekutif mengatakan permintaan melonjak dalam beberapa bulan terakhir.

"Pada 2018, ketika kami baru memulai bisnis di AS, penjualan produk jarum suntik sepanjang tahun sekitar 10 juta yuan (sekitar Rp22,1 miliar). Tapi tahun ini, penjualan hanya di kuartal pertama diperkirakan akan melebihi 30 juta yuan (sekitar Rp66,5 miliar). Pertumbuhannya hampir sepuluh kali lipat, "kata Shi Mingyang, wakil manajer umum Perusahaan Peralatan dan Instrumen Medis Shifeng.

Didirikan pada tahun 1998, perusahaan yang terletak di Chengdu tersebut mengkhususkan diri dalam pembuatan berbagai peralatan medis sekali pakai. Ketika ketegangan antara dua negara ekonomi terbesar dunia mencapai puncaknya, perusahaan tersebut juga mengalami tekanan hebat.

"Meskipun produk kami tidak termasuk dalam daftar tarif, banyak perusahaan AS menunjukkan keprihatinan dalam bekerja sama dengan distributor Tiongkok, karena terlalu banyak ketidakpastian di masa depan. Jadi kami menghadapi kendala dalam mengembangkan klien baru," kata Shi.

Meskipun ada gesekan perdagangan, pasar masih menunjukkan sinyal yang lebih positif daripada politisi.

Menurut Kementerian Luar Negeri Tiongkok, AS telah mengekspor lebih dari 43 miliar masker ke AS sejak Maret lalu. Tiongkok telah menjadi penyedia utama pasokan medis ke AS. Namun, di balik perdagangan yang booming, sikap AS terhadap Tiongkok justru ambivalen. 

Pemerintahan Biden telah mengumumkan akan memperpanjang pengecualian tarif pada serangkaian produk medis dari Tiongkok hingga 30 September. Sebelumnya, pemerintahan Trump memutuskan untuk memperpanjang pengecualian hingga bulan ini.

"Saat ini, AS membutuhkan pasokan alat medis dari Tiongkok untuk menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kesehatan rakyatnya. Jika rakyat AS sangat membutuhkan pasokan dari suatu negara, harusnya AS mendukung negara itu agar tetap stabil, sehingga AS dapat dengan mudah mendapat produk yang dibutuhkan," kata Chen Changning, direktur Pusat Studi Amerika, Universitas Sichuan.

Bagi perusahaan Tiongkok, mereka optimis dengan prospek pasar AS.

"Sulit bagi klien AS kami untuk menemukan pengganti yang cocok dalam jangka pendek. Saya pikir Tiongkok dan AS adalah saingan dan mitra. Hubungan bisnis mereka tidak mungkin untuk sepenuhnya terputus," kata Shi, menambahkan para pebisnis dari kedua negara tersebut mengharapkan perubahan haluan dalam hubungan bilateral, sehingga mereka dapat melakukan kerjasama yang lebih erat. (*)